Dibawah ini adalah contoh cerpen yang dibuat oleh teman saya, semoga cerpen ini bisa dijadikan acuan atau referensi buat pembaca.
"LILI DAN
SEEKOR ANAK KUCING"
Pada suatu hari Lili dan teman-temannya pergi bermain ke
lapang seperti biasa mereka bermain sepedah mengelilingi lapangan. Hari pun
sudah sore lili dan teman-temannya beranjak pulang kerumah dan meninggalkan
tempat mereka bermain. Tiba-tiba dijalan lili dan teman-temannya melihat seekor
anak kucing yang sangat kotor dan bau. Lili dan temannya pun berhenti
“Hiiiiii......lihat
kasihan sekalih anak kucing itu”. (turun dari sepedah dan mengusap kepala anak
kucing itu)
“Miiiieeeeoooonnnggggggg.....
“Lili kucingnya
mengeeoooonnggg lucu sekalih tapi sayang bulunya sangat kotor dan bau ”. (sahut
temannya lili)
“Dan sepertinya
anak kucing itu sangat kelaparan, sungguh kasihan”. (tambah silva temannya)
“Iya teman-teman
akan ku bawa pulang kucing ini dan aku janji akan merawatnya”. (membawa dan
meletakan kucing itu dikeranjang sepedahnya)
“Miiiieeeooooonnngggggg....
Dan saat itu lili membawa anak kucing kerumahnya. Sesampainya
dirumah lili sempat ditanya oleh bibi
alya.
“Na kenapa kamu
bawa anak kucing itu kerumah, lihat kotor sekalih dia”.(tanya bibi heran)
“iya bi.......kan
nanti lili bersihkan”. (masuk dan membawa anak kucing itu kekamar mandi)
Setelah selesai memandikan anak kucing itu lili memberi nama
Wolla. Lili sangat senang bisa bermain dengan wolla anak kucing itu dan setiap
dia bermain dengan teman-temannya dia selalu membawanya.
Pada saat lili pergi kesekolah wolla selalu ditinggalkannya
dirumah. Dan pada suatu hari wolla keluar dari rumah tanpa sepengetahuan lili, bibinya
sangat kebingungngan mencari wolla yang pergi keluar rumah karena bibinya takut
lili marah padanya.
“Bibi,? Aku lapar...oh
ya mana Wolla ko dari tadi aku belum melihatnya?”. (bertanya dan duduk dimeja
makan)
“Iya na kemarin
bibi mencarinya tapi wolla ngga ada dikamar mu”. (menyajikan makanan dan
sedikit kebingungngan)
“Apa bi? Ko bibi
ngga bilang kalau wolla ngga ada dari kemarin”. (pergi kekamar dan mengganti
baju)
“Bibi cuman takut
kamu marah na”. (hmm)
“Udah
bi,,,.....lili ngga marah ko tenang saja, lili mau pergi dulu cari wolla”. (keluar
dari rumah)
“iya na hati-hati
yah dijalannya”. (menyapanya)
“kamu seperti ibu
mu na orangnya penyayang”. (berkata dalam hatinya)
Lili bertanya kepada teman-temannya dan tidak ada satupun
temannya yang melihat wolla dia semakin gelisah dan takut jika wolla dalam
bahaya karena dikomplek perumahannya
banyak yang memelihara anjing. Setiap
hari lili mencari wolla dan tidak menemukannya hati dia sangat kecewa. Tetapi
pada saat lili berhenti (istirahat sejenak) mencari wolla seharian, dia melihat
seekor anak kucing di ujung komplek perumahannya, lili langsung beranjak dan
menaiki sepedahnya, lalu mendekati anak kucing itu dan ternyata itu wolla hati
lili pun senang dan langsung membawa wolla pulang. Tiba-tiba ada sebuah mobil
yang melaju sangat cepat sedangkan lili tidak tahu mobil itu ada tepat
dibelakangnya, kemudian lili menyebrang
dan mobil itu hanya menabrak keranjangnya, mereka berduapun terjatuh.
“Aduh
sakit.....”. (merintih kesakitan)
“Mieooooongggggggg....”.
(wolla mengeong)
Dan mobil yang menabrak lili pun berhenti kemudian orangnya
turun dan menghampirinya.
“Ya ampun maaf na
bapak tidak punya maksud untuk menabrak kamu tapi barusan mobil bapa remnya
blong”. (mengusap kepala Lili)
“Iya pak tidak
apa-apa ko”. (berdiri dan membawa wolla)
“Oh ya nak rumah
kamu dimana biar bapak antar kamu pulang”. (mengajak lili ke mobil)
“Sudah dekat ko
pak tidak apa-apa saya bisa pulang sendiri”. (lili pun pergi meninggalkan bapak
tadi)
“Hati-hati nak”.
(berdiri dan menatap lili)
*****
Setiap hari Lili selalu membawa wolla kemana pun dia pergi
dan ternyata orang yang menabrak lili dibeberapa hari yang lalu mereka adalah
orang tuanya lili.
Dulu lili dititipkan dirumah bibi dan pamannya sedangkan
kedua orang tua lili pergi keluar negri untuk melanjutkan pekerjaannya yang
telah dirintis sejak dulu. Kini lili dan keluarganya hidup bahagia dirumah
kesayangan tak lupa wolla kucingnya pun ikut bahagia...
TAMAT
Reni Rahma Wati
XI - MULTIMEDIA 1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar